PALI,Sumsel Target Informasi.Com 30/5/2023 – Perkembangan zaman menimbulkan peningkatan aktifitas transportasi. Hal ini memicu timbulnya pencemaran udara (polusi udara) yang berdampak pada kesehatan, terutama di wilayah kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir(pali)
Pencemaran udara memiliki dampak terhadap kesehatan diantaranya adalah gangguan saluran pernafasan, penyakit jantung, kanker berbagai organ tubuh, gangguan reproduksi dan hipertensi (tekanan darah tinggi).
Beberapa jenis pencemaran udara yang paling sering ditemukan adalah Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Oksida (NO2), Sulfur Oksida (SOx), Photochemical Oksida
Dampak Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana misalnya di dalam rumah, sekolah dan kantor. Pencemaran ini disebut pencemaran dalam ruangan (indoor pollution). Sementara itu pencemaran di luar ruangan (outdoor pollution) berasal dari emisi kendaraan bermotor, perkapalan dan proses alami oleh makhluk hidup.
Sumber pencemaran udara dapat diklasifikasikan menjadi sumber diam dan sumber bergerak. Sumber diam terdiri dari industri, pembangkit listrik dan rumah tangga. Sedangkan sumber bergerak adalah aktifitas kendaraan bermotor dan transportasi darat.
Ruang Terbuka Hijau (RTH) masih minim hingga terjadi ledakan populasi kendaraan membuat kualitas udara di Kabupaten PALI Provinsi Sumatera Selatan sangat memburuk.
Masyarakat yang peduli dan memperhatikan situasi ini menilai udara di kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) sudah tak sehat. Dan masyarakat mengaku merasakan dampak perburukan kondisi alam seperti peningkatan suhu dan perburukan kualitas udara.
Selain itu meningkatnya populasi kendaraan besar yang bermuatan berat berdampak juga terhadap infrastuktur jalan dan lingkungan yang semakin menurun sehingga menyebabkan polutan.
“Semua itu, seperti RTH yang minim, alih fungsi lahan yang marak, persoalan sampah, populasi kendaraan dan lainnya, jelas berpengaruh. Ada peningkatan suhu, artinya kualitas udara di kabupaten PALI mengalami ketidaksehatan. Saat ini saja sudah kurang baik,” kataAmir “, selaku masyarakat yang rumah nya di pinggir jalan Aspal kepada para awak media.
Amir berharap, Semua perusahan yang beraktivitas di Kabupaten PALI dan juga seluruh kendaraan yang melintas memperhatikan aturan serta norma-norma yang berlaku di Republik Indonesia,”tutup nya”.(Damri)
EDITOR : ROSIDI.AR.
PALI,Sumsel Target Informasi.Com 30/5/2023 – Perkembangan zaman menimbulkan peningkatan aktifitas transportasi. Hal ini memicu timbulnya pencemaran udara (polusi udara) yang berdampak pada kesehatan, terutama di wilayah kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir(pali)
Pencemaran udara memiliki dampak terhadap kesehatan diantaranya adalah gangguan saluran pernafasan, penyakit jantung, kanker berbagai organ tubuh, gangguan reproduksi dan hipertensi (tekanan darah tinggi).
Beberapa jenis pencemaran udara yang paling sering ditemukan adalah Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Oksida (NO2), Sulfur Oksida (SOx), Photochemical Oksida
Dampak Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana misalnya di dalam rumah, sekolah dan kantor. Pencemaran ini disebut pencemaran dalam ruangan (indoor pollution). Sementara itu pencemaran di luar ruangan (outdoor pollution) berasal dari emisi kendaraan bermotor, perkapalan dan proses alami oleh makhluk hidup.
Sumber pencemaran udara dapat diklasifikasikan menjadi sumber diam dan sumber bergerak. Sumber diam terdiri dari industri, pembangkit listrik dan rumah tangga. Sedangkan sumber bergerak adalah aktifitas kendaraan bermotor dan transportasi darat.
Ruang Terbuka Hijau (RTH) masih minim hingga terjadi ledakan populasi kendaraan membuat kualitas udara di Kabupaten PALI Provinsi Sumatera Selatan sangat memburuk.
Masyarakat yang peduli dan memperhatikan situasi ini menilai udara di kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) sudah tak sehat. Dan masyarakat mengaku merasakan dampak perburukan kondisi alam seperti peningkatan suhu dan perburukan kualitas udara.
Selain itu meningkatnya populasi kendaraan besar yang bermuatan berat berdampak juga terhadap infrastuktur jalan dan lingkungan yang semakin menurun sehingga menyebabkan polutan.
“Semua itu, seperti RTH yang minim, alih fungsi lahan yang marak, persoalan sampah, populasi kendaraan dan lainnya, jelas berpengaruh. Ada peningkatan suhu, artinya kualitas udara di kabupaten PALI mengalami ketidaksehatan. Saat ini saja sudah kurang baik,” kataAmir “, selaku masyarakat yang rumah nya di pinggir jalan Aspal kepada para awak media.
Amir berharap, Semua perusahan yang beraktivitas di Kabupaten PALI dan juga seluruh kendaraan yang melintas memperhatikan aturan serta norma-norma yang berlaku di Republik Indonesia,”tutup nya”.(Damri)
EDITOR : ROSIDI.AR.
Komentar