oleh

Studi Komparatif, Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan
Kunjungi Desa Wisata Nglanggeran

Target informasi.Com
Potensi desa wisata Nglanggeran yang terdapat di Kapanewon Patuk Kabupaten Gunung Kidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi daya tarik mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Baturaja untuk melakukan studi komparatif terkait dengan pengembangan potensi desa. Hal ini dikarenakan potensi desa yang dimiliki Kalurahan Nglanggeran tidak jauh berbeda dengan apa yang terdapat di desa-desa yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu dan sekitarnya.

Pada kunjungan lapangannya, Selasa (30/04/24) mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Unbara melakukan diskusi ilmiah dan dialog/wawancara dengan Kepala Kalurahan beserta perangkatnya mengenai sttrategi dan kebijakan pengelolaan potensi desa wisata Nglanggeran yang telah meraih penghargaan sebagai Desa Wisata Terbaik Dunia atau Best Tourism Village Tahun 2021 dari Organisasi Pariwisata Dunia dibawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO).

Desa wisata Nglanggeran ini dijadikan tujuan studi lapangan mengingat di desa ini menawarkan pengalaman kehidupan pedesaan yang kaya akan keindahan alam dan budayanya diselingi suasana yang tenang dan tradisi yang kental, memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menggali dan mengkaji program-program ekowisata yang berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan.

Dalam sambutannya, Lurah Nglanggeran, Widada menjelaskan bahwa Desa Nglanggeran memiliki daya tarik di sektor pariwisata, misalnya agro wisata dan embung yang berfungsi untuk menampung air. Terdapat juga air terjun musiman Kedung Kandang, Kawasan Ekowisata Gunung Api, Kampung Pitu, serta Curug Talang Purba. Selain itu, di sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), terdapat Pawon Purba, Griya Batik, Griya Spa dan Home Stay. Desa ini juga memiliki potensi perkebunan kakao, di mana Griya Coklat Nglanggeran menjadi klaster pengolahan tanaman kakao dari hulu sampai hilir.

Bentuk dukungan yang diberikan oleh Pemerintah Kalurahan dalam mendukung Nglanggeran menjadi desa wisata sangat banyak, seperti: menjadi fasilitator dan regulator yang baik, memberikan dukungan pelatihan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, memberikan pendampingan dan menyemangati kelompok masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata, membuat regulasi untuk tata kelola desa wisata, dan memberikan kesempatan pengelolaan tanah kas desa guna pengembangan Desa Wisata dengan sewa yang sangat terjangkau.

Yahnu Wiguno Sanyoto, Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Unbara, mengharapkan dengan kegiatan studi lapangan ke Desa Nglanggeran ini membuka wawasan dan pemikiran mahasiswa peserta PKL untuk berinovasi dan berkreasi dalam memajukan daerahnya masing-masing di masa yang akan datang. Jangan sampai ilmu pengetahuan, sharing pengalaman dan informasi yang didapatkan dari tempat ini sia-sia, tutupnya.

Studi Komparatif, Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan
Kunjungi Desa Wisata Nglanggeran

Potensi desa wisata Nglanggeran yang terdapat di Kapanewon Patuk Kabupaten Gunung Kidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi daya tarik mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Baturaja untuk melakukan studi komparatif terkait dengan pengembangan potensi desa. Hal ini dikarenakan potensi desa yang dimiliki Kalurahan Nglanggeran tidak jauh berbeda dengan apa yang terdapat di desa-desa yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu dan sekitarnya.

Pada kunjungan lapangannya, Selasa (30/04/24) mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Unbara melakukan diskusi ilmiah dan dialog/wawancara dengan Kepala Kalurahan beserta perangkatnya mengenai sttrategi dan kebijakan pengelolaan potensi desa wisata Nglanggeran yang telah meraih penghargaan sebagai Desa Wisata Terbaik Dunia atau Best Tourism Village Tahun 2021 dari Organisasi Pariwisata Dunia dibawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO).

Desa wisata Nglanggeran ini dijadikan tujuan studi lapangan mengingat di desa ini menawarkan pengalaman kehidupan pedesaan yang kaya akan keindahan alam dan budayanya diselingi suasana yang tenang dan tradisi yang kental, memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menggali dan mengkaji program-program ekowisata yang berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan.

Dalam sambutannya, Lurah Nglanggeran, Widada menjelaskan bahwa Desa Nglanggeran memiliki daya tarik di sektor pariwisata, misalnya agro wisata dan embung yang berfungsi untuk menampung air. Terdapat juga air terjun musiman Kedung Kandang, Kawasan Ekowisata Gunung Api, Kampung Pitu, serta Curug Talang Purba. Selain itu, di sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), terdapat Pawon Purba, Griya Batik, Griya Spa dan Home Stay. Desa ini juga memiliki potensi perkebunan kakao, di mana Griya Coklat Nglanggeran menjadi klaster pengolahan tanaman kakao dari hulu sampai hilir.

Bentuk dukungan yang diberikan oleh Pemerintah Kalurahan dalam mendukung Nglanggeran menjadi desa wisata sangat banyak, seperti: menjadi fasilitator dan regulator yang baik, memberikan dukungan pelatihan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, memberikan pendampingan dan menyemangati kelompok masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata, membuat regulasi untuk tata kelola desa wisata, dan memberikan kesempatan pengelolaan tanah kas desa guna pengembangan Desa Wisata dengan sewa yang sangat terjangkau.

Yahnu Wiguno Sanyoto, Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Unbara, mengharapkan dengan kegiatan studi lapangan ke Desa Nglanggeran ini membuka wawasan dan pemikiran mahasiswa peserta PKL untuk berinovasi dan berkreasi dalam memajukan daerahnya masing-masing di masa yang akan datang. Jangan sampai ilmu pengetahuan, sharing pengalaman dan informasi yang didapatkan dari tempat ini sia-sia, tutup
Program Studi Ilmu Pemerintahan Lakukan Studi Banding ke UM Ponorogo

Sivitas Akademika Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Unbara melakukan studi banding pengelolaan perguruan tinggi khususnya program studi ke Universitas Muhammadiyah (UM) Ponorogo, Kamis (02/05/24). Kegiatan ini sangat perlu dilakukan mengingat perkembangan dunia saat ini sungguh syarat dengan berbagai persaingan yang begitu ketat dari berbagai bidang di dalamnya. Persaingan itu tidak lepas dari semua unsur kebutuhan manusia yang selalu berkembang setiap detiknya. Di sini sangatlah jelas harus adanya upaya reformasi untuk sebuah perubahan yang dapat menjawab semua tantangan perkembangan era global, terlebih lagi bagi bangsa Indonesia. Kondisi saat ini memiliki banyak tantangan yang harus siap dan sigap dihadapi oleh segenap manusia untuk dapat berbenah diri dalam peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di dalamnya, termasuk pula ada upaya meningkatan kualitas dan mutu lulusan pada universitas.
Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Unbara, Yahnu Wiguno Sanyoto, mengatakan bahwa peran perguruan tinggi dalam pembangunan pendidikan di Indonesia sudah tidak diragukan lagi dan sudah diakui oleh banyak pihak. Pembangunan lembaga pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi sudah tersebar di berbagai daerah di tanah air. Ia pun mengungkapkan bahwa pengelolaan perguruan tinggi berjalan secara dinamis dan menunjukkan progres dari tahun ke tahun terkait dengan aktivitas tridarma perguruan tinggi. Namun, tentunya hal tersebut juga dihadapkan pada tantangan dan ancaman global baik yang datangnya dari dalam maupun dari luar pihak pengelola.
Hal inilah yang kemudian mendorong Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Unbara untuk berkunjung ke Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP UM Ponorogo. Selain sebagai media silaturahmi, kunjungan ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak kerjasama antara Universitas Baturaja dengan UM Ponorogo dalam pengembangan tridharma perguruan tinggi.

Banyak hal yang didiskusikan dalam pertemuan kedua Program Studi Ilmu Pemerintahan ini, diantaranya adalah terkait dengan manajemen perkuliahan dan pengembangan kurikulum, tata kelola fasilitas dan laboratorium untuk menunjang proses belajar mengajar, keberadaan organisasi kemahasiswaan dan pelibatan mahasiswa dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen, serta yang tidak kalah penting adalah tata kelola program penerimaan mahasiswa baru jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Dialog akademik ini berjalan dengan penuh rasa kehangatan dan kekeluargaan walaupun baru kali pertama bertemu. Kedua program studi saling bertukar informasi dan pengalaman serta saling memberikan solusi atas persoalan-persolan akademik yang dihadapi dalam proses pencapaian kinerja tridharma perguruan tinggi.

Ke depan, harap Dekan FISIP Unbara, Septiana Wulandari yang turut mendampingi kegiatan dialog akademik ini, pertemuan-pertemuan seperti ini dapat dilakukan secara lebih intensif dan tentunya dilandasi dengan dokumen hitam diatas putih dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU) agar jalinan kerjasama menjadi lebih terstruktur dan sistematis untuk meningkatkan nilai Indikator Kinerja Utama (IKU) dari masing-masing perguruan tinggi

Editor : Rosidi.AR.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *